Senin, 26 Juni 2017

REVIEW SEMINAR MODELLING PHOTOGRAPHY

Seminar Modelling Photography

Tempat                        : Universitas Gunadarma (Snap Photography)
Hari/Tanggal               : Sabtu, 01 April 2017
Jam                             : 13:00 WIB
Moderator                   : Rizki Alfarabi
Pembicara                  : Setiadi Darmawan

     Seminar ini membahas tentang kunci dari basic photography, teknik dari photography serta  keberhasilan seorang photografer mendapatkan penghasilan hanya karena hobby dan modal kamera.
Setiadi Darmawan adalah alumni Universitas Gunadarma dan mengikuti UKM SNAP Photography Universitas Gunadarma angkatan pertama. Awal membuat organisasi ini hanya beranggotakan 5 orang dan bertambah hingga 10 orang dan sampai saat ini sudah memiliki banyak sekali anggotanya.

     Kunci dari photography hanya keberuntungan, untuk mendapatkan hasil foto yang bagus. Teknik dari photograhy :
1.      Speed : kecepatan
2.      Diafragma : mengatur cahaya
3.      Iso : mengatur putih

   Sekarang ia sudah mampu berhasil mendapatkan penghasilan yang sangat memuaskan. Pendapatannya sampai 4,5 M hanya dalam kurun waktu 4 tahun saat pada usia menginjak 26 tahun. Dan ia sudah menjadi seorang yang professional dalam bidang photography karya nya sudah banyak di publikasikan. Sekarang ia sudah mecoba membuka usaha studi photo prawedding dan wedding

    Karena itu dari hanya sekedar hobby bisa jadi menghasilkan uang bahkan pekerjaan jika kita berusaha dan menekuninya.



REVIEW SEMINAR GSent 2

Seminar GSent
Seminar Nasional 2

Hari/tanggal     : 04 April 2017
Jam                 : 13.00 WIB
Tempat            : Kampus D Universitas Gunadarma, Depok
Tema               : What went wrong? Is there any hope from islamic microfinance istitution?
Moderator       : Jamil abbas
Pembicara      : -Prof.Dr.K.H. Didin Hafidhudin
                          -Edy Setiadi
                          -H.Mahmud Ali Zain

Pembicara pertama Bpk.Prof.Dr.K.H Didin Hafihuddin membahas kebijakan Nasional zakat dan upaya menuntaskan potensi zakat di Indonesia di mana di dalam nya beliau juga menjelaskan ayat ayat al-qur’an dan hadist hadist yang berisikan landasan pengelolaan zakat Tak lupa beliau juga menjelaskan tujuan pengelolaan zakat melalui Amil zakat(UU No.23 Tahun 2011).Setelah menjelaskan al-qur’an dan hadist hadist tentang zakat selanjutnya beliau menjelaskan 5 agenda nasional zakat,fungsi zakat,sosialisasi dan edukasi,hikmah dan tujuan zakat serta manfaat dari mengeluarkan zakat.Dari kesimpulan di atas bisa di simpulkan bahwa pembicara 1 lebih condong membahas tentang tujuan dan manfaat mengeluarkan zakat.
         Bpk.Edy Setiadi membahas tentang peran keuangan syari’ah dalam pengatasan kemiskinan.Beliau menjelaskan beberapa materi mengenai keuangan sayari’ah diantara nya keuangan syari’ah dan kemakmuran bangsa tak lupa beliau juga menjelaskan bagaimana perkembangan keuangan syari’ah yang ada di Indonesia serta tantangan sektor keuangan syari’ah di Indonesia dan peran OJK dalam penguatan keuangan syari’ah dari kesimpulan materi yang di samapaikan oleh beliau dapat disimpulkan keuangan syari’ah di Indonesia masih kurang banyak dan perlu dikembangkan lagi.
         Lalu Bpk.H.Mahmud Ali Zainb membahas tentang sejarah singkat koperasi di Sinogiri tak lupa beliau juga menceritakah kisah sukses usaha yang di kelola sistem syari’ah.Beliau juga menjelaskan struktur UGT Sinogiri serta susunan susunan dari mulai susunan pengurus hingga susunan supervisor dan kepala divisi periode 2016-2019 dan tak lupa juga beliau menerangkan keadaan karyawan hingga peringkat dan kesehatan koperasi.Setelah menjelaskan beberapa usaha usaha yang dikelola beliau juga menunjukan grafik pertumbuhan pertumbuhan perusahaan yang beliau pimpin.Dari grafik yang saya lihat perkembangan perusahaan yang beliau kelola cukup baik karena grafik 5 tahun terakhir naik dan stabil dan juga kesuksesan perusahaan yang beliau kelola terlihat banyaknya jumlah kantor yang berdiri di beberapa cababg diantara nya yang berada di wilayah Jawa Timur,Madura,dan Bali.Selain membahas tentang perkembangan perusahaan beliau juga menjelaskan budaya kerja Siddiq.amanah,Tabligh,fathonah Dimana budaya kerja ini adalah kunci kesuksesan usaha dengan menggunakan prinsip syari’ah.
        Tak lupa sebelum penutupan beliau juga menyampaikan kata kata bijak yang berbunyi Kami bukanlah yang terbaik,tapi kami selalu berani untuk lebih baik dengtgan bekerja keras,bekerja ikhlas,bekerja cerdas menuju terwujudnya indonesia yang bandatun toyibatun wa rabbun ghafur”.
         Setelah itu diberi sesi tanya jawab kembali dan setelah itu seminar pun ditutup.



REVIEW SEMINAR GSent 1

Seminar Gsent
Seminar Nasional 1

Hari/Tanggal   : Selasa, 4 April 2017 
Waktu              : 08.30 WIB
Tempat            : Gedung D  Universitas Gunadarma, Depok
Tema               : The long Impact of Islamic Education on Economic Growt
Moderator       : Nur Azifah
Pembicara      : - Dr. Ir. Hardius Usman
                         -Prof. Dr. Amsal Bakhtiar,MA

     Dalam materi ini bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh 3 hal yaitu :
1. Labor
2. Capital
3. Knowledge

     Beliau juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi maju karena pendidikan.Karena dengan pendidikan akan menciptakan bibt bibit anak bangsa yang bisa membawa perubahan supaya perekonomian dapat maju tetapi tidak memudarkan syari’ah.Setelah itu beliau lebih banyak membahas islamic personality,bahasan tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai umat muslim harus memiliki akidah yang lurus serta kita selaku umat muslim harus beribadah yang benar sesuai ajaran dan kita juga sebagai umat muslim harus memiliki akhlak yang kokoh suaya terhindar dari perbuatan perbuatan yang keji,Ibadah saja tidak cukup kita juga harus bisa intelek dalam berfikir supaya tidak mudah tertipu atau terprovokasi dalam melakukan tindakan,dan juga dalam kegiatan perekonomian kita harus berjuang melawan hawa nafsu supaya terhindar dari perbuatan dosa yang sering terjadi di bidang ekonomi contohnya riba,kita juga harus disiplin menggunakan waktu dan teratur dalam suatu urusan,dalam ekonomi syari’ah kita juga harus memiliki kemampuan usaha sendiri dan bermanfaat bagi orang lain,begitulah islamic personality yang di sampaikan oleh Bpk,Dr,Ir.Hardius Usman.
         
     Setelah bapak Dr.Ir.Haridius usman menyampaikan materi seperti paragraf di atas tak lupa Bpk.Prof.Dr,Amsul Bakhtiar MA. juga menyampaikan materi yang juga berman faat bagi saya.Lain dengan bapak hardius yang lebih condong membahas Islamic personality Bpk.Prof.Dr Amsul lebih banyak membahas teori teori tentang ekonomi islam diantaranya ada latar belakang,beberapa kajian,serta tulisan awal kajian ekonomi islam yang di jelaskan oleh beberapa tokoh ekonomi syari’ah.Tak lupa beliau juga menerangkan perbedaan ekonomi konvensional dengan ekonomi syari’ah dan beliau juga tak lupa menyampaikan program pengembangan kurikulum ekonomi islam. Setelah itu diadakan sesi tanya jawab membuka kesempatan untuk peserta mngeajukan pertanyaan untuk pembicara.











Rabu, 07 Juni 2017

SOAL NERACA PEMBAYARAN, ARUS MODAL ASING & UTANG LUAR NEGERI


1.  Suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk  negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun) adalah….
      a.       Neraca
      b.      Neraca pembayaran *
      c.       Arus modal asing
      d.      Utang luar negeri

2.  Pada tahun berapa Arus masuk modal asing (net capital inflows) meningkat dari hamper 300 juta dolar  AS per tahun….
      a.       1960-an *
      b.      1950-an
      c.       1970-an
      d.      1980-an

3.  Sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di   luar negara tersebut  disebut….
      a.       Neraca
      b.      Neraca pembayaran
      c.       Arus modal asing
      d.      Utang luar negeri *

4.  Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari…kecuali….
      a.       Bank swasta
      b.      Pemerintah Negara lain
      c.       Lembaga keuangan nasional *
      d.      Lembaga keuangan internasional

5. Hibah (grant), yaitu 
a. penerimaan negara baik dalam bentuk devisa maupun barang/jasa
b. penerimaan perusahaan baik dalam bentuk devisa maupun barang/jasa
c. pemberian negara baik dalam bentuk devisa maupun barang/jasa
d. pemberian perusahaan baik dalam bentuk devisa maupun barang/jasa

6.   Apa yang di maksud dengan Neraca Pembayaran.....
   a.   Merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk    suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun)*
    b.   Merupakan ikhtisar yang meringkas penduduk negara dalam jangka wantu yang tak tentu
    c.   Meringkas transaksi buku besar dari suatu negara
    d.   Mencatat pemasukan impor maupun ekpsor dari suatu negara

7. Apa saja yang mencakup dari Neraca Pembayaran.....
     a.   Pemasukan barang impor
     b.   Penjualan barang impor
     c.   Pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah   asing, dan transaksi finansial*
     d.   Kinerja barang dagang

8BOP singkatan daria. Balance of Purchase
b. Balance of Payment
c. Balance of Promotion
d. Balance of Proportion

9.  Siapa ajakah yang berhak menerima hutang luar negri.....
    a.   Anggota MPR,DPR dan masyarakat
     b.   Pihak ketiga dari pemerintah
     c.   Masyarakat
     d.   Pemerintah,perusahaan dan perorangan*

10. Apa saja bentuk utang yang berupa uang.....
     a.   Bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan  internasional  seperti IMF dan Bank Dunia*
     b.   Bang dunia saja
     c.   A dan b salah
     d.   Semua salah

Review Seminar AdEnlightment

Selamat datang di blog saya

disini saya akan review seminar yg saya ikuti yaitu seminar AdEnlightment yg diadakan di Universitas Indonesia tepatnya di pusat study jepang Universitas Indonesia

Acara di mulai pukul 13.00 dan berlokasi di pusat study Jepang Universitas Indonesia dan seminar ini Bertema Advertainment as Transmedia Storytelling Mediu.Seminar ini di bagi menjadi 2 sesi di sesi pertama panitia menghadirkan 3 pembicara yakni Fajar Rahadian sebagai pembicara 1 
Andri Zaifudin sebagai pembicara 2 dan 
Wimala Zafar sebagai pembicara 3 serta dalam seminar ini 
Cayla Karamina Siregar Di tunjuk sebagai moderator

Para pembicara menceritakan beberapa strategi periklanan.Menurut 
Fajar rahadian untuk strategi periklanan harus mempunyai strategi bagaimana iklan tersebut menjadi menarik dan dapat dilihat banyak orang dia juga menjelaskan media penyiaran iklan tidak mesti terpaku di televisi tetapi juga bisa di media media lain seperti youtube, facebook,line,dan sosial media lainnya. Dalam strategi periklanan kita harus memikirkan strategi pengiklanan yang menarik agar pemirsa atau penonton mau melihat iklan kita walau hanya beberapa detik atau menit. Disana  juga menunjukan beberapa contoh tayangan-tayangan iklan yang menarik dari berbagai iklan di manca negara atau di dalam negri, Contoh iklan yang menarik yaitu menekankan research and inside atau emosional dan perasaan lebih di tampilkan dalam iklan yang bagus tersebut, Ada juga iklan yg dibuat sedemikian rupa utk membuat penonton tertawa atau terhibur dari iklan tersebut. seperti salah satu ikalan jual beli online yg selalu unik dan memberi kesan "memang seperti itu orng yg sebenarnya" dalam bentuk komedi.
Selain itu strategi pengiklanan tidak harus membuat yang menonton tertawa tetapi iklan juga harus memiliki nilai atau pesan didalam tayangan yg di tampilkan.

Sekian Review saya tentang seminar ini. Terima Kasih.



SOAL tentang KEMISKINAN DAN KESENJANGAN

TUGAS SOFTSKILL

1. Keadaan dimana terjadi ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan adalah

A. Kemiskinan
B. Desentralisasi
C.  Pengangguran
D.  Sentalisasi

2. Kemiskinan dapat dilihat dari dua sisi yaitu...

A. Nyata dan tidak nyata
B. Langsung dan tidak langsung
C. Absolut dan  Relatif
D. Sementara dan Selamanya

3. Tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara...

A. Garis Keturunan
B. Garis Kekayaan
C. Garis Keuangan
D. Garis Kemiskinan

4. Penyebab kemiskinan dapat dibagi kedalam empat mazhab (Spicker, 2002) kecuali

A. Individual explanation
B. Cultural explanation
C. Familial explanation
D. Subcultural explanation

5. Kemiskinan dapat juga disebabkan oleh kecuali

A. Rendahnya kualitas angkatan kerja
B. Akses yang sulit dan terbatas terhadap kepemilikan modal
C. Tingginya tingkat penguasaan teknologi
D. Penggunaan sumberdaya yang tidak efisien

6. Dampak kemiskinan antara lain kecuali

A. Kriminalitas
B. Tingkat pendidikan rendah
C. Meningkatnya angka kelahiran
D. Tingkat kesehatan rendah dan meningkatnya angka kematian

7. Ada beberapa hal yang menyebabkan kemiskinan yang melanda di indonesia kecuali

A. Pendapatan
B. Kualitas sumber daya manusia itu sendiri
C. Sistem pemerintahan di Indonesia yang masih belum  maksimal
D. Pengangguran

8.  Yg merupakan Faktor-faktor kemiskinan kecuali

A. Kebanyakaan mereka tinggal di pedesaan
B. Tidak memiliki faktor produksi
C. Hidup di kota dengan  ketrampilan dan pendidikan
D. Tingkat pendidikan mereka rendah

9. Ada tiga pilar utama strategi pengurangan kemiskinan, kecuali :

A. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan yang prokemiskinan
B. Pemerintah yang baik (good governance)
C. Pembangunan social
D. Kesetaraan Pendapatan

10. Yg termasuk Intervensi jangka menengah dan panjang, kecuali

A. Desentralisasi
B. Pendidikan
C. Sentralisasi
D. Kesehatan


Jawaban
1. A
2. C
3. D
4. B
5. C
6. C
7. A
8. C
9. D
10. C

KEMISKINAN DAN KESENJANGAN


  1. Konsep dan pengertian kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
 Kemiskinan dapat dilihat dari dua sisi yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif adalah konsep kemiskinan yang mengacu pada kepemilikan materi dikaitkan dengan standar kelayakan hidup seseorang atau kekeluarga. Kedua istilah itu menunjuk pada perbedaan sosial (social distinction) yang ada dalam masyarakat berangkat dari distribusi pendapatan. Perbedaannya adalah bahwa pada kemiskinan absolut ukurannya sudah terlebih dahulu ditentukan dengan angka-angka nyata (garis kemiskinan) dan atau indikator atau kriteria yang digunakan, sementara pada kemiskinan relatif kategori kemiskinan ditentukan berdasarkan perbandingan relatif tingkat kesejahteraan antar penduduk. Untuk melihat lebih jauh kondisi kemiskinan yang terjadi di Indonesia berikut ini ditampilkan tabel perkembangan jumlah penduduk miskin yang terjadi di daerah perkotaan dan pedesaan beserta persentase penduduk miskin.


  1. Garis kemiskinan
Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimumpendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara. Dalam praktiknya, pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai garis kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan) lebih tinggi di negara maju daripada di negara berkembang.
Hampir setiap masyarakat memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Garis kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi yang dapat digunakan untuk mengukur rakyat miskin dan mempertimbangkan pembaharuan sosio-ekonomi, misalnya seperti program peningkatan kesejahteraan dan asuransi pengangguran untuk menanggulangi kemiskinan.

  1. Penyebab dan dampak kemiskinan
Penyebab kemiskinan dapat dibagi kedalam empat mazhab (Spicker, 2002),yaitu:
  1. Pertama, Individual explanation, mazhab ini berpendapat bahwa kemiskinan cenderungdiakibatkan oleh karakteristik orang miskin itu sendiri. Karakteristik yang dimaksud seperti malas dan kurang sungguh-sungguh dalam segala hal, termasuk dalam bekerja. Mereka juga sering salah dalam memilih, termasuk memilih pekerjaan, memilih jalan hidup, memilih tempat tinggal, memilih sekolah dan lainnya. Gagal, sebagian orang miskin bukan karena tidak pernah  memiliki kesempatan, namun ia gagal menjalani dengan baik kesempatan tersebut.
  2. Kedua, Familial explanation, mazhab ini berpendapat bahwa kemiskinan lebih disebabkan olehfaktor keturunan. Tingkat pendidikan orang tua yang rendah telah membawa dia kedalam  kemiskinan. Akibatnya ia juga tidak mampu  memberikan pendidikan yang layak kepada  anaknya, sehingga anaknya juga akan jatuh pada kemiskinan. Demikian secara terus menerusdan turun temurun.
  3. Ketiga, Subcultural explanation, menurut mazhab ini bahwa kemiskinan dapat disebabkan olehkultur, kebiasaan, adat-istiadat, atau akibat karakteristik perilaku  lingkungan.  Misalnya, kebiasaan yang bekerja adalah  kaum  perempuan, kebiasaan yang enggan untuk bekerja keras dan  menerima apa adanya, keyakinan bahwa mengabdi kepada para raja atau orang terhormatmeski tidak diberi bayaran dan berakibat pada kemiskinan. Terkadang orang seperti ini justru tidak merasa miskin karena sudah terbiasa dan  memang kulturnya yang membuat demikian.
  4. Keempat, Structural explanations, mazhab ini menganggap bahwa kemiskinan timbul akibatdari ketidakseimbangan, perbedaan status yang dibuat oleh adat istiadat, kebijakan, dan aturanlain menimbulkan perbedaan hak untuk bekerja, sekolah dan lainnya hingga menimbulkan kemiskinan di antara mereka yang statusnya rendah dan  haknya terbatas.
  5. Kemiskinan yang disebabkan oleh dampak kebijakan pemerintah, atau kebijakan yang tidakberpihak pada kaum miskin juga masuk ke dalam mazhab ini, sehingga kemiskinan yang timbul itu sering disebut dengan kemiskinan struktural.

Kemiskinan dapat juga disebabkan oleh:
  • Rendahnya kualitas angkatan kerja
  • Akses yang sulit dan terbatas terhadap kepemilikan modal
  • Rendahnya tingkat penguasaan teknologi
  • Penggunaan sumberdaya yang tidak efisien
  • Pertumbuhan penduduk yang tinggi (Sharp et al, 2000).
Selain dari berbagai pendapat di atas, kemiskinan secara umum disebabkan oleh dua faktor,yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal adalah faktor yang datang dari dalam diri orang miskin, seperti sikap yangmenerima apa adanya, tidak bersungguh-sungguh dalam berusaha, dan kondisi fisik yangkurang sempurna. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri si miskin,seperti keterkucilan karena akses yang terbatas, kurangnya lapangan kerja, ketiadaankesempatan, sumberdaya alam yang terbatas, kebijakan yang tidak berpihak dan lainnya.Sebahagian besar faktor yang menyebabkan orang miskin adalah faktor eksternal.Beberapa faktor penyebab kemiskinan lainnya adalah pertumbuhan ekonomi lokal dan globalyang rendah, pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan stabilitas politik yang tidak kondusif.
Dampak kemiskinan antara lain :
  • Kriminalitas
  • Tingkat pendidikan rendah
  • Tingkat kesehatan rendah dan meningkatnya angka kematian

  1. Pertumbuhan, Kesenjangan Dan Kemiskinan
    Hubungan antara Pertumbuhan dan Kesenjangan: Hipotesis Kuznets


Data decade 1970an dan 1980an mengenai pertumbuhan ekonomi dan distribusi di banyak Negara berkembang, terutama Negara-negara dengan proses pembangunan ekonomi yang tinggi, seperti Indonesia, menunjukkan seakan-akan ada korelasi positif antara laju pertumbuhan dan tingkat kesenjangan ekonomi: semakin tinggi pertumbuhan PDB atau semakin besar pendapatan per kapita semakin besar perbedaan antara kaum miskin dan kaum kaya.  Studi dari Jantti (1997) dan Mule (1998) memperlihatkan perkembangan ketimpangan pendapatan antara kaum miskin dan kaum kaya di Swedia, Inggris dan AS, serta beberapa Negara di Eropa Barat menunjukkan kecenderungan yang meningkat selama decade 1970an dan 1980an.  Jantti membuat kesimpulan semakin besar ketimpangan distribusi pendapatan disebabkan oleh pergeseran demografi, perubahan pasar buruh dan perubahan kebijakan public.  Dalam perubahan pasar buruh, membesarnya kesenjangan pendapatan dari kepala keluarga dan semakin besarnya pendapatan dari istri dalam jumlah pendapatan keluarga merupakan dua factor penyebab penting. Literature mengenai perubahan kesenjangan dalam dsitribusi pendapatan awalnya didominasi oleh apa yang disebuthipotesis Kuznets. Dengan memakai data antar Negara (cross section) dan data dari sejumlah survey/observasi di tiap Negara (time series), Simon Kuznets menemukan relasi antara kesenjangan pendapatan dan tingkat perdapatan per kapita berbentuk U terbalik.  Hasil ini diinterpretasikan sebagai evolusi dari distribusi pendapatan dalam proses transisi dari ekonomi pedesaan (rural) ke ekonomi perkotaan (urban) atau ekonomi industry.

  1. Hubungan antara Pertumbuhan dan Kemiskinan

Dasar teori dari korelasi antara pertumbuhan dan kemiskinan tidak berbeda dengan kasus pertumbuhan dengan ketimpangan, seperti yang telah dibahas di atas.  Mengikuti hipotesis Kuznets, pada tahap awal proses pembangunan tingkat kemiskinan cenderung meningkat, dan saat mendekati tahap akhir pembangunan jumlah orang miskin berangsur berkurang.  Namun banyak factor lain selain pertumbuhan yang juga mempunyai pengaruh besar terhadap tingkat kemiskinan di suatu wilayah/Negara seperti struktur pendidikan tenaga kerja dan struktur ekonomi.

  1. Beberapa Indikator
  • Indikator kesenjangan
Ada sejumlah cara untuk mengukur tingkat kesenjangan dalam distribusi pendapatan yang dibagi ke dalam dua kelompok pendekatan, yakni axiomatic dan stochastic dominance. Yang sering digunakan dalam literatur adalah dari kelompok pendekatan pertama dengan tiga alat ukur, yaitu:
  1. The Generalized Entropy(GE)
  2. Ukuran Atkinson
  3. Koefisien Gini.
Yang paling sering dipakai adalah koefisien gini. Nilai koefisien gini berada pada 0-1.
–  Bila 0 : kemerataan sempurna (setiap orang mendapat porsi yang sama dari pendapatan)
–  Bila 1 : ketidak merataan yang sempurna dalam pembagian pendapatan.
Ide dasar dari perhitungan koefisien gini berasal dari Kurva Lorenz. Semakin tinggi nilai rasio gini, yakni mendekati 1 atau semakin jauh kurva lorenz dari garis 45 derajat tersebut,maka semakin besar tingkat ketidak merataan distribusi pendapatan.
– Ketimpangan dikatakan sangat tinggi apabilai nilai koefisien gini berkisar antara 0,71-1,0.
–  Ketimpangan dikatakan tinggi dengan nilai koefisien gini 0,5-0,7.
–  Ketimpangan dikatakan sedang dengan nilai koefisien gini antara 0,36-0,49.
–  Ketimpangan dikatakan rendah dengan nilai koefisien gini antara 0,2-0,35.
Selain alat ukur diatas, cara pengukuran lainnya yang juga umum digunakan, terutama oleh Bank Dunia adalah dengan cara jumlah penduduk dikelompokkan menjadi tiga grup :
1)      40% penduduk dengan pendapatan rendah,
2)      40% penduduk dengan pendapatan menengah
3)      20% penduduk dengan pendapatan tinggi dari jumlah penduduk.

  • Indikator kemiskinan
Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan batas miskin dari besarnya rupiah yang dibelanjakan per kapita sebulan untuk memenuhi kebutuhan minimum makanan dan bukan makanan (BPS, 1994). Untuk kebutuhan minimum makanan digunakan patokan 2.100 kalori per hari. Sedangkan pengeluaran kebutuhan minimum bukan makanan meliputi pengeluaran untuk perumahan, sandang, serta aneka barang dan jasa.
BPS menggunakan 2 macam pendekatan, yaitu :
  1. Pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach)
  2. Pendekatan Head Count Index
garis kemiskinan terdiri dari 2 komponen, yaitu
  1. garis kemiskinan makanan (food line)
  2. garis kemiskinan non makanan (nonfoodline).

  1. Kemiskinan di Indonesia
Menurut Remi dan Tjiptoherijanto (2002:1) upaya menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia telah dimulai awal tahun 1970-an diantaranya melalui program Bimbingan Masyarakat (Bimas) dan Bantuan Desa (Bandes). Tetapi upaya tersebut mengalami tahapan jenuh pada pertengahan tahun 1980-an, yang juga berarti upaya penurunan kemiskinan di tahun 1970-an tidak maksimal, sehingga jumlah orang miskin pada awal 1990-an kembali naik. Disamping itu kecenderungan ketidakmerataan pendapatan nasional melebar yang mencakup antar sektor, antar kelompok, dan ketidakmerataan antar wilayah.
Berdasarkan data Bank Dunia jumlah penduduk miskin Indonesia pada tahun 2002 bukanlah 10 sampai 20% tetapi telah mencapai 60% dari jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 215 juta jiwa.
Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi, kurangnya akses ke pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial dan perlindungan terhadap keluarga, menguatnya arus perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan memperbaiki kehidupan, dan yang lebih parah, kemiskinan menyebabkan jutaan rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan secara terbatas. Kemiskinan menyebabkan masyarakat desa rela mengorbankan apa saja demi keselamatan hidup, kemiskinan menyebabkan banyak orang melakukan prilaku menyimpang, harga diri diperjual belikan hanya untuk mendapatkan makan.
Masyarakat miskin rela mempertaruhkan tenaga fisik untuk memproduksi keuntungan bagi mereka yang memiliki uang dan memegang kendali atas sektor perekonomian lokal dan menerima upah yang tidak sepadan dengan biaya tenaga yang dikeluarkan. Para buruh bekerja sepanjang hari, tetapi mereka menerima upah yang sangat sedikit.Bahkan yang lebih parah, kemiskinan telah membuat masyarakat kita terjebak dalam budaya memalas, budaya mengemis, dan menggantungkan harapannya dari budi baik pemerintah melalui pemberian bantuan. kemiskinan juga dapat meningkatkan angka kriminalitas, kenapa penulis mengatakan bahwa kemiskinan dapat meningkatkan angka kriminalitas, jawabannya adalah karna mereka (simiskin) akan rela melakukan apa saja untuk dapat mempertahankan hidupnya, baik itu mencuri, membunuh, mencopet, bahkan jika ada hal yang lebih keji dari itu ia akan tega dan berani melakukannya demi hidupnya. Kalau sudah seperti ini siapa yang harus kita salahkan. kemiskinan seakan menjadi sebuah fenomena atau sebuah persoalan yang tak ada habis-habisnya, pemerintah terkesan tidak serius dalam menangani persoalan kemiskinan, pemerintah lebih membiarkan mereka mengemis dan mencuri ketimbang memikirkan cara untuk menanggulangi dan mengurangi tingkat kemiskinan dan membebaskan Negara dari para pengemis jalanan karna kemiskinan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan kemiskinan yang melanda di indonesia antara lain:
  • Kualitas sumber daya manusia itu sendiri
  • Sistem pemerintahan di Indonesia yang masih belum  maksimal
  • Pengangguran

  1. Faktor –factor penyebab kemiskinan
Faktor penyebab  kemiskinan atau mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan  menurut Emil Salim , yaitu:
a)      Tidak memiliki faktor produksi
Mereka umumnya tidak memilki faktor produksi sendiri,seperti tanah yang cukup,modal ataupun ketrampilan .Faktor produksi yang dimilki sedikit sekali sehingga kemampuan memperoleh pendapatan menjadi sangat terbatas.
b)      Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri.
Pendapatan tidak cukup untuk memperoleh tanah garapan ataupun modal usaha.Sedangkan syarat tidak terpenuhi untuk memperoleh kredit perbangkan, seperti adanya jaminan kredit dan lain-lain,sehingga mereka yang perlu kredit terpaksa berpaling kepada “lintah darat” yang biasanya meminta syarat pelunasan yang berat dan memungut bunga yang tinggi.
c)      Tingkat pendidikan mereka rendah,tak sampai tamat sekolah dasar.
Waktu mereka tersita habis untuk mencari nafkah sehingga tidak tersisa lagi untuk belajar.Juga anak-anak mereka tidak bisa menyelesaikan sekolah ,karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan atau menjaga adik-adik di rumah,sehingga secara turun-temurun mereka terjeratdalam keterbelakangan di bawah garis kemiskinan ini.
d)     Kebanyakaan mereka tinggal di pedesaan.
Banyak diantara mereka tidak memilki tanah,kalaupun ada maka itu sangat kecil sekali.Umumnya mereka menjadi buruh tani atau pekerja kasar diluar pertanian.karena pertanian bekerja dengan musiman maka kesinambungan kerja kurang terjamin.Banyak di antara mereka lalu menjadi pekerja bebas (self employed) berusaha apa saja.Dalam keadaan penawaran tenaga kerjayang besar, maka tingkat upah menjadi  rendah sehingga mengurung mereka di garis kemiskinan.Didorong oleh kesulitan hidup di desa maka banyak di antara mereka mencoba berusaha di kota (urbanisasi).
e)      Hidup di kota dengan kurangnya ketrampilan dan pendidikan
Banyak diantara mereka yang hidup di kota masih berusia muda dan tidak mempunyai ketrampilan (skill) atau pendidikan,sedangkan kota banyak negara sedang berkembang tidak siap menampung gerak urbanisasi penduduk desa ini. Apabila di negara maju pertumbuhan industri menyertai urbanisasi dan pertumbuhan kota sebagai penarik bagi masyarakat desa untuk bekerja di kota,maka proses urbanisasi di negara berkembang tidak  disertai dengan penyerapan tenaga dalam perkembangan industri.Bahkan sebaliknya,perkembangan teknologi di kota-kota negara berkembang justru menampik penyerapan lebih banyak tenaga kerja,sehingga penduduk miskin  yang pindah ke kota terdampar dalam kantong-kantong kemelaratan yang justru membuat mereka tambah miskin.

  1. Kebijakan anti kemiskinan
Untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan di perlukan strategi dan bentuk intervensi yang tepat dalam arti cost effectivenessnya tinggi.
Ada tiga pilar utama strategi pengurangan kemiskinan, yakni:
  1. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan yang prokemiskinan
  2. Pemerintah yang baik (good governance)
  3. Pembangunan social

Untuk mendukung strategi tersebut diperlukan intervensi-intervensi pemerintah yang sesuai dengan sasaran atau tujuan yang bila dibagi menurut waktunya:
1)    Intervensi jangka pendek, terutama pembangunan sector pertanian dan perekonomian perdesaan
2)    Intervensi jangka menengah dan panjang
–          Pembangunan sector swasta
–          Kerjasama regional
–          APBN dan administrasi
–          Desentralisasi
–          Pendidikan dan kesehatan
–          Penyediaan air bersih dan pembangunan perdesaan




daftar pustaka :